Entah kapan Korupsi menjadi sebuah gaya hidup sebagian masyarakat
Indonesia. Menjadi cita-cita. Menjadi impian sebagian kecil masyarakat
Indonesia yang tidak mengetahui bahwa perilaku Korupsi adalah tindak
kejahatan.
Barangkali saat kali pertama dilakukan, perilaku Korupsi tidak banyak
merugikan orang lain. Dan mungkin saja saat pertama kali korupsi
dilakukan, pelakunya merasa bangga dan berkata, “Carilah pekerjaan
seperti saya, enak bisa korupsi”. Saat ini pun saya yakin kalimat
tersebut masih berlaku, meskipun dengan kalimat yang tidak sama persis.
Barangkali saat itu Korupsi bukan sesuatu
yang dilarang. Seperti ketika ada seorang sahabat nabi yang melakukan
Shalat dalam keadaan mabuk. Barulah kemudian turun ayat melarang meminum
minuman keras.
Tak mudah memang mencari tahu sejak kapan ada Koruptor pertama di
dunia. Tak usah jauh-jauh di dunia, di Indonesia saja sungguh sangat
sulit menemukan siapakah Koruptor pertama.
Atau barangkali Koruptor pertama bukanlah manusia melainkan tikus.
Ya, tak salah lagi, Koruptor pertama di Indonesia adalah seekor Tikus.
Benarkah?. Tikuslah sebenarnya makhluk yang pertama kali melakukan
Korupsi, sehingga saat ini Koruptor sering diidentikkan dengan Tikus.
Atau kita perlu bertanya kepada kartunis atau penulis yang pertama
kali menggunakan istilah Tikus=Koruptor? Tapi siapakah mereka.
Apa perlu bertanya kepada Bang Iwan Fals, yang pernah menulis lagu
Tikus-tikus Kantor?. Ya, mungkin saja beliau tahu. Tapi saya masih ragu,
karena konon korupsi sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda.
Mungkin saja memang benar Tikuslah sesungguhnya Inspirator sejati
para Koruptor. Tapi kalau Tikus dituduh sebagai Koruptor pertama tanpa
bukti, ini sama saja memfitnah makhluk Tuhan.
Apalagi ketika saya cari informasi di Wikipedia, Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang paling dikenal adalah mencit (Mus spp.).
Tidak ada satu katapun yang mengatakan bahwa Tikus adalah Koruptor
Pertama di Indonesia. Lalu siapakah sebenarnya Koruptor pertama di
Indonesia?. Sulit untuk dijawab.
Tapi siapapun makhluknya, kita perlu “berterimakasih” kepadanya,
karena berkat beliaulah Korupsi tersebar di Indonesia. Beliau adalah motivator, inspirator
para Koruptor. Seandainya Koruptor pertama tersebut tidak melakukan
korupsi, tak mungkin ada perilaku Korupsi yang sedemikian hebatnya
melanda bangsa Indonesia. Tak mungkin ada Korupsi yang turun temurun.
Seandainya saja para Koruptor itu tahu siapakah Koruptor pertama di
Indonesia, mungkin saja mereka akan membuat patung Koruptor pertama di
rumah mereka. Lalu dengan bangga mereka mengatakan “Inilah Sumber
Inspirasiku”.
Mudah-mudahan Koruptor pertama di Indonesia bisa ditemukan, sehingga
para Koruptor memiliki tokoh idola yang sesuai dengan mereka.
Sumber : http://arif.rahmawan.web.id/